1. Kewajiban Mengurus Jenazah
Pada dasarnya setiap muslim memiliki kewajiban terhadap saudara sesame muslim yang meninggal dunia.
Kewajiban yang harus segera dilaksanakan adalah mengurus jenazahnya dan juga mengurus harta peninggalan orang tersebut.
Kewajiban ini bersifat kolektif karena itu dimasukkan sebagai suatu jenis ibadah yang dimana Hukum Mengurus Jenazah Dalam Islam hukumnya fardu kifayah, artinya kewajiban bagi seluruh umat muslim.
Tetapi apabila sudah dilaksanakan oleh beberapa orang yang melaksanakannya, maka kewajiban itu gugur bagi seluruh umat muslim. Kewajiban-kewajiban terhadap orang yang meninggal adalah diantaranya memandikan, mengkafani, menyalatkan, dan menguburkan jenazah.
2. Memandikan mayit
Memandikan mayit juga hukumnya fardhu kifayah. Berdasarkan hadits dari Abdullah bin Abbas radhiallahu’anhu, beliau berkata sebagai berikut:
بينَا رجلٌ واقÙÙŒ مع النبيّ٠صلَّى الله٠عليه٠وسلَّمَ بعَرَÙÙŽØ©ÙŽ ØŒ إذْ وَقَعَ عن راØلتÙÙ‡Ù Ùَوَقَصَتْه٠، أو قال Ùأَقْعَصَتْه٠، Ùقالَ النبيّ٠صلَّى الله٠عليه٠وسلَّمَ : اغْسÙلوه٠بماء٠وسÙدْر٠، وكَÙÙ‘ÙÙ†Ùوه٠ÙÙŠ ثَوْبَيْن٠، أو قالَ : ثَوْبَيْه٠، ولا تÙØَنّÙØ·Ùوه٠، ولا تÙخَمّÙروا رأسَه٠،
Ùإنَّ اللهَ يبْعَثÙه٠يومَ القيامة٠يÙلَبّÙÙŠ
“Ada seorang lelaki yang sedang wukuf di Arafah bersama Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam. Tiba-tiba ia terjatuh dari hewan tunggangannya lalu meninggal. Maka Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: mandikanlah ia dengan air dan daun bidara.
Dan kafanilah dia dengan dua lapis kain, jangan beri minyak wangi dan jangan tutup kepalanya. Karena Allah akan membangkitkannya di hari Kiamat dalam keadaan bertalbiyah” (HR. Bukhari no. 1849, Muslim no. 1206).
Juga hadits dari Ummu ‘Athiyyah radhialahu’anha, ia berkata:
تÙÙˆÙيتْ Ø¥Øدى بنات٠النبيّ٠صلَّى الله٠عليه٠وسلَّمَ ØŒ Ùخرج Ùقال : اغْسÙلْنَها ثلاثًا ØŒ أو خمسًا ØŒ أو أكثرَ من ذلك إن رأيتÙنَّ ذلك ØŒ بماء٠وسدر٠، واجعلنَ ÙÙŠ الآخرة٠كاÙورًا ØŒ أو شيئًا من كاÙورÙØŒ Ùإذا ÙرغتÙنَّ ÙآذÙنَّنÙÙŠ Ùلما Ùرغنا آذناه Ùألقى إلينا Øقوه ÙضÙرنا شعرها ثلاثة قرون وألقيناها خلÙها
“Salah seorang putri Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam meninggal (yaitu Zainab). Maka beliau keluar dan bersabda:
“Mandikanlah ia tiga kali, atau lima kali atau lebih dari itu jika kalian menganggap itu perlu. Dengan air dan daun bidara. Dan jadikanlah siraman akhirnya adalah air yang dicampur kapur barus, atau sedikit kapur barus. Jika kalian sudah selesai, maka biarkanlah aku masuk”.
Ketika kami telah menyelesaikannya, maka kami beritahukan kepada beliau. Kemudian diberikan kepada kami kain penutup badannya, dan kami menguncir rambutnya menjadi tiga kunciran, lalu kami arahkan ke belakangnya” (HR. Bukhari no. 1258, Muslim no. 939).
3. Shalat Jenazah
Melaksanakan shalat jenazah ialah shalat yang dikerjakan sebanyak empat kali takbir dalam rangka mendoakan orang sesame muslim yang sudah meninggal.
Apabila jenazah sudah selesai dimandikan dan dikafani. Hendaknya segera dishalati sebagaimana sabda Rasulullah SAW sebagai berikut:
Artinya :
“Rasulullah SAW, bersabda : shalatkanlah orang orang yang telah meninggal dunia diantara kalian semua.” (H.R. Ibnu Majjah: 1511)
Semua di dunia ini adalah milik Allah SWT dan akan kembali kepadaNya. Hal ini tertuang sebagaimana firman Allah SWT sebagai berikut:
Artinya : “Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali” (Q.S. Al-Baqarah/2: 156)
Hal tersebut juga tertuang pada sabd oleh Nabi Muhammad saw, dalam hadits berikut ini yaitu:
Artinya : Dari Abu Hurairah, Nabi SAW. bersabda,
“Banyak-banyaklah kamu mengingat hal yang memutuskan kesenangan, yaitu kematian.” (H.R. at-Tirmizi: 2229)
4. Kewajiban Mengurus Jenazah
Pada dasarnya setiap muslim memiliki kewajiban terhadap saudara sesame muslim yang meninggal dunia. Kewajiban yang harus segera dilaksanakan adalah mengurus jenazahnya dan juga mengurus harta peninggalan orang tersebut. Baca juga Kedudukan Mahar dalam Hukum Islam
Kewajiban ini bersifat kolektif karena itu dimasukkan sebagai suatu jenis ibadah yang dimana Hukum Mengurus Jenazah Dalam Islam hukumnya fardu kifayah, artinya kewajiban bagi seluruh umat muslim, tetapi apabila sudah dilaksanakan oleh beberapa orang yang melaksanakannya, maka kewajiban itu gugur bagi seluruh umat muslim.
Kewajiban-kewajiban terhadap orang yang meninggal adalah diantaranya memandikan, mengkafani, menyalatkan, dan menguburkan jenazah.
5. Memandikan mayit
Memandikan mayit juga hukumnya fardhu kifayah. Berdasarkan hadits dari Abdullah bin Abbas radhiallahu’anhu, beliau berkata sebagai berikut:
بينَا رجلٌ واقÙÙŒ مع النبيّ٠صلَّى الله٠عليه٠وسلَّمَ بعَرَÙÙŽØ©ÙŽ ØŒ إذْ وَقَعَ عن راØلتÙÙ‡Ù Ùَوَقَصَتْه٠، أو قال Ùأَقْعَصَتْه٠، Ùقالَ النبيّ٠صلَّى الله٠عليه٠وسلَّمَ : اغْسÙلوه٠بماء٠وسÙدْر٠، وكَÙÙ‘ÙÙ†Ùوه٠ÙÙŠ ثَوْبَيْن٠، أو قالَ : ثَوْبَيْه٠، ولا تÙØَنّÙØ·Ùوه٠، ولا تÙخَمّÙروا رأسَه٠،
Ùإنَّ اللهَ يبْعَثÙه٠يومَ القيامة٠يÙلَبّÙÙŠ
“Ada seorang lelaki yang sedang wukuf di Arafah bersama Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam. Tiba-tiba ia terjatuh dari hewan tunggangannya lalu meninggal.
Maka Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
Mandikanlah ia dengan air dan daun bidara. Dan kafanilah dia dengan dua lapis kain, jangan beri minyak wangi dan jangan tutup kepalanya. Karena Allah akan membangkitkannya di hari Kiamat dalam keadaan bertalbiyah” (HR. Bukhari no. 1849, Muslim no. 1206).
Juga hadits dari Ummu ‘Athiyyah radhialahu’anha, ia berkata:
تÙÙˆÙيتْ Ø¥Øدى بنات٠النبيّ٠صلَّى الله٠عليه٠وسلَّمَ ØŒ Ùخرج Ùقال : اغْسÙلْنَها ثلاثًا ØŒ أو خمسًا ØŒ أو أكثرَ من ذلك إن رأيتÙنَّ ذلك ØŒ بماء٠وسدر٠، واجعلنَ ÙÙŠ الآخرة٠كاÙورًا ØŒ أو شيئًا من كاÙورÙØŒ Ùإذا ÙرغتÙنَّ ÙآذÙنَّنÙÙŠ Ùلما Ùرغنا آذناه Ùألقى إلينا Øقوه ÙضÙرنا شعرها ثلاثة قرون وألقيناها خلÙها
“Salah seorang putri Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam meninggal (yaitu Zainab). Maka beliau keluar dan bersabda:
“Mandikanlah ia tiga kali, atau lima kali atau lebih dari itu jika kalian menganggap itu perlu. Dengan air dan daun bidara. Dan jadikanlah siraman akhirnya adalah air yang dicampur kapur barus, atau sedikit kapur barus. Jika kalian sudah selesai, maka biarkanlah aku masuk”.
Ketika kami telah menyelesaikannya, maka kami beritahukan kepada beliau. Kemudian diberikan kepada kami kain penutup badannya, dan kami menguncir rambutnya menjadi tiga kunciran, lalu kami arahkan ke belakangnya” (HR. Bukhari no. 1258, Muslim no. 939).
6. Shalat Jenazah
Melaksanakan shalat jenazah ialah shalat yang dikerjakan sebanyak empat kali takbir dalam rangka mendoakan orang sesame muslim yang sudah meninggal. Baca juga Larangan Diskriminasi dalam Islam
Apabila jenazah sudah selesai dimandikan dan dikafani. Hendaknya segera dishalati sebagaimana sabda Rasulullah SAW sebagai berikut:
Artinya :
“Rasulullah saw, bersabda :
“Shalatkanlah orang orang yang telah meninggal dunia diantara kalian semua.” (H.R. Ibnu Majjah: 1511)
Wallahu a'lam Bishawab